Selasa, 06 Januari 2015

Puisi Aku dan Kawan

Puisi dengan tema: Kebersamaan berdasarkan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Aku dan Kawan

Tangan malaikat merentangkan jemarinya
Wajahnya lembut tersenyum tanpa sandiwara
Ia mengajak aku bertegur sapa

Dalam kalimat “Dari mana asal Anda?”
Ia menyelipkan seberkas cahaya
Cahaya Bhineka Tunggal Ika
Ia datang bukan dari Jawa saja
Namun juga dari Sumatra
Ia datang  bukan dari Ngawi saja
Namun juga dari Sulawesi Utara
Ia datang bukan dari Suku Madura saja
Namun juga dari Suku Dayak dan sekitarnya.

Ya! Ia adalah malaikat
Malaikat-malaikat dunia
Malaikat yang kaya akan budaya
Malaikat yang memajukan Indonesia
Malaikat yang mampu menembus sekat desa dan kota
Malaikat yang tak terbatas oleh teluk dan samudra
Ia ada di mana-mana
Karena ia adalah kawan dari Universitas Terbuka.

Malaikat kesayangan
Marilah  bergandengan tangan
Saling merasakan duka dan kebahagiaan
Saling mengingatkan dan menguatkan
Untuk terus bangkit berdiri dari batu sandungan
Berjuang sampai terwujud apa yang dicita-citakan
Lulus tepat waktu dan tanpa hambatan.

Kawan,
Bila telah tiba saat kelulusan
Pasti tiba pula saat ‘tuk pamitan
Aku minta satu permohonan
Jangan ucapkan “Selamat tinggal ataupun selamat jalan”
Namun, ucapkanlah “Sampai jumpa di lain kesempatan”.
Dan tetaplah ingat akan kebersamaan
Yang telah terukir dari awal kita bertatapan
Hingga pada perpisahan.

Demikianlah, kawan
Coretan pena dari kawan yang tak terpikirkan.
Salam sukses selalu untuk kalian.


Oleh: Ketut Astiti

03:25, 01 Januari 2015, Lok Man Sun Chuen, Kowloon, Hong Kong. 

4 komentar: